4 Aneka Takjil Ramadan dan Semangatnya Warga Non Muslim dalam War Takjil

Ramadan tahun ini seru sekali, karena banyak kejadian yang bagusnya bikin kita merasa bahwa Ramadan adalah untuk semua kalangan, tak hanya untuk umat muslim saja melainkan kaum non muslim apalagi kalau sudah bicara tentang camilan. Jadi akhir-akhir ini selalu muncul postingan yang mengabarkan kalau takjil Ramadan yang identik dengan buruan warga muslim itu ternyata telah dikuasai oleh warga non muslim.

Postingan yang kebanyakan berupa reaksi kekecewaan warga yang hendak mencari takjil namun ketika telah berada di lapak ternyata makanannya sudah habis diborong oleh warga nonis (non Islam) itu memancing kehebohan. Alih-alih kesal atau marah, kebanyakan netizen justru melancarkan komentar lucu dan mengundang senyum serta menyambut baik warga nonis ini untuk ikut berburu takjil Ramadan.

Alasan mereka warga non Muslim ini ikut-ikutan berburu takjil Ramadan kebanyakan karena makanan yang dijajakan menjelang buka puasa itu semuanya selalu enak dan menggiurkan. Tidak setiap hari kue-kue penganan itu muncul dan dijual alias hanya pada bulan Ramadan saja kue-kue atau kudapan lain yang jarang dibuat itu bisa muncul di dagangan para penjaja takjil Ramadan.

Sebut saja kolak ubi, lemang tapai, es timun suri, bubur sagu mutiara atau es pisang ijo yang pasti jarang ditemui di hari-hari biasa. Saat bulan puasa, bagai cendawan di musim hujan semua jajanan takjil itu muncul begitu banyak kadang seolah berlomba-lomba dengan tampilan yang menarik minat pembeli.

Hal yang lucu adalah warga non Muslim ini seakan lebih bersemangat dan siap untuk melakukan war takjil Ramadan dengan cara lebih cepat datang ke penjajanya dibanding yang berpuasa, alhasil kita yang sudah kepingin membeli risol, kolak, martabak, hanya akan gigit jari menjumpai semuanya sudah ludes diborong mereka.

Memang bulan puasa selalu menarik dengan berbagai keriuhan dan suasana yang tak akan pernah tergantikan dengan bulan yang lain. Ramadan memang istimewa sehingga saudara-saudara kita pun juga tergiur ikut meramaikan suasana dengan memborong takjil.

Saya sendiri kalau kehabisan dan tak kebagian takjil pasti akan kecewa karena biasanya takjil yang dijual rata-rata lumayan enak. Banyak macam takjilnya namun menurut saya hanya ada beberapa saja yang sajiannya nikmat. Salah satunya, saya rekomendasikan 4 takjil enak yang sering diburu oleh pembeli.

Es pisang ijo

Sajian kali ini memang sungguh menggiurkan karena es pisang ijo ini sangat bisa memenuhi kebutuhan takjil secara menyeluruh. Makanan yang terbuat dari tepung beras dan pisang ini pas sekali disantap saat kondisi tubuh ketika berpuasa ini nyaris kehabisan stok gula darah. Perpaduan tepung beras, tepung tapioka dan buah cukup mantap untuk memberi rasa dan mampu mengenyangkan untuk sementara.

Kolak biji salak

Sama dengan es pisang ijo, takjil yang satu ini favorit dan memberikan kesegaran sekaligus. Biji salak ini terbuat dari ubi tumbuk yang dimasak dalam gula kental dan disajikan dengan siraman kuah santan. Sajian ini sangat legit dan bisa memberi sensasi kenyang sesaat sebelum memakan hidangan berat.

Panna cotta buah

Jenis puding yang dijual di bulan Ramadan banyak sekali ragamnya sehingga kadang kita sampai bingung akan membeli puding yang seperti apa. Kalau masih bingung dan bosan dengan puding, coba nikmatilah takjil istimewa yang satu ini, panna cotta. Teksturnya yang lembut dan lumer di mulut mampu mengantarkan sensasi segar dan menenangkan di perut.

Pisang goreng kekinian

Takjil Ramadan yang paling mengalami perkembangan menu secara signifikan mungkin adalah pisang goreng. Dari yang hanya sebagai pisang goreng biasa rasa original, akhirnya meningkat cita rasanya menjadi aneka pisang dengan toppingnya yang menggiurkan yang ini tentu saja berkat kreativitas para pembuatnya.

Kali ini suguhannya adalah pisang goreng kekinian yang dibaluri parutan kelapa dan meses, cocok untuk mengisi menu takjil kategori gorengan istimewa ini.

***

Demikianlah takjil Ramadan tak semata hanya sebagai teman pengiring buka puasa belaka, namun juga berfungsi sebagai daya tarik dan memberi kepuasan batin saat membeli berbagai varian kudapan itu. Berjumpa dengan banyak orang, saling berebut makanan terutama saat sedang war takjil dengan warga non muslim adalah keindahan toleransi yang unik dan hanya ada di Indonesia.

Pralampita Sakanti