Mendatangi Pantai Parangtritis yang Mistis

Sebenarnya agak berlebihan kalau menganggap pantai Parangtritis ini mistis. Namun kata orang bahkan teman saya yang pernah mendatanginya, pantai yang satu ini memang harus diperlakukan dengan berbeda.

Kalau dibilang mistis sesungguhnya itu hanya anggapan orang-orang tertentu saja yang merasa kedatangannya rada disambut dengan hal-hal yang berbau supranatural tentunya. Seperti misalnya mitos untuk menghindari mengenakan baju berwarna hijau jika mengunjungi pantai ini karena kabarnya sang ratu pantai selatan sangat menyukai warna hijau. Bila dilanggar kemungkinan besar sang pengunjung itu akan ‘hilang’. Namanya juga mitos jadi boleh percaya boleh tidak.

Ombak ganas

Di luar tentang perbincangan mistis tidaknya, pantai Parangtritis ini sesungguhnya pantai yang sangat menawan serta pantai paling laris yang dikunjungi oleh wisatawan baik dalam maupun luar daerah. Siapa pun yang mengunjungi Yogyakarta belum lengkap rasanya bila belum main-main ke pantai selatan yang ombaknya ganas itu.

Daya tarik paling menonjol tentunya pantai itu sendiri dengan pasir putihnya yang terhampar sepanjang 7 km sehingga mampu menampung banyaknya pengunjung yang berdatangan dari berbagai wilayah demi menikmati suasana sunset atau keseruan bermain ombak. Udaranya pun masih bersih.

Seperti yang telah digembar-gemborkan di mana-mana, pantai ini tak hanya menjual pesona mistis maupun alamnya tapi juga sarana pendukungnya.

Naik delman

Sarana yang dimaksud adalah segala yang bisa membuat pengunjung merasa senang, terkesan dan bahagia. Selain bermain di pantai, berbagai fasilitas penunjang seperti motor ATV, gazebo, sewa kuda, naik delman, warung penjual makanan dan suvenir yang berderet berikut fasilitas mandi serta penginapan seluruhnya mampu menjamin suksesnya acara bermain di pantai dengan ceria.

Letaknya yang strategis di pesisir pantai selatan memungkinkan banyak orang untuk bisa mencapai tempatnya dengan mudah. Dari pusat kota Yogyakarta kita hanya berkendara sejauh 27 km saja melewati jalan Parangtritis yang lurus s dan mulus.

Dari Bantul ke pantai kita hanya butuh naik motor saja yang memakan waktu 29 menit. Namun apabila ingin berangkat bersama keluarga lebih baik pesan taksol saja. Ini memang tempat wisata paling favorit karena selain dekat dengan tempat tinggal pakde saya, harga tanda masuknya pun murah.

Tergoda berenang

Ketika saya pertama kalinya berhadapan dengan gulungan ombak yang tinggi terasa ada sensasi yang aneh dan merinding. Pantainya memang menarik dan entah percaya atau tidak, kesan mistis itu memang ada. Terutama bila kita bermain airnya rada ke tengah pantai. Semua pengunjung biasanya tergoda untuk berenang sejauh-jauhnya sehingga kadang pengawas pantai akan memperingatkan mereka yang kebablasan.

Mengapa dilarang mandi padahal pantai ini terhitung landai permukaannya? Karena diam-diam pantai ini memiliki palung laut yang anehnya selalu bergeser tempatnya tergantung arah angin dan gelombang. Dan kita tak pernah tahu di mana letak persisnya palung tersebut.

Agar aman dan tenteram setidaknya lakukan tips berkunjung ke pantai ini yakni:

Pelajari arah angin

Angin kencang memang kerap membuat masalah namun dengan mengantisipasinya niscaya kita akan aman saat main ke pantai.

Pelajari kapan musim ubur-ubur muncul

Ini sebenarnya tidak berbahaya namun efek tersengat hewan ini yakni timbulnya rasa gatal, ruam merah, dan nyeri di kulit mungkin akan membuat acara liburan agak terganggu.

Jangan tergoda untuk mandi

Berenang dan mandi di pantai selatan mungkin akan menjadi pengalaman tak terlupakan namun jangan lupa diri hingga ke tengah laut karena dikhawatirkan akan terseret ombak.

Waspada arus balik (rip current)

Inilah arus yang ditakuti oleh para wisatawan yang nekad berenang. Pantai selatan terkenal dengan ombaknya yang tinggi dan ganas.

***

Saya biasanya datang ke pantai hanya bermain air saja atau keliling pantai dengan menaiki delman. Oh ya, setelah ke pantai sekalian saja mengunjungi gumuk pasir yang letaknya sebelah barat tak jauh dari pantai ini. Bermain sandboarding atau sekadar mengkhayal seolah berada di gurun pasir Arab rasanya menjadi acara wajib saat berada di sana.

One thought on “Mendatangi Pantai Parangtritis yang Mistis

Leave a comment